20 Priceless Lessons about Life

Life is full of surprises, challenges, and opportunities. No matter where you are on your journey, there’s always something to learn and discover. Over the years, I’ve had the privilege of meeting…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Dunia didalam dan diluar batas pikiranku

Dewasa ini kupahami beberapa hal, tentang kenyataan bahwa ketika kita hidup dalam suatu lingkungan, maka kita harus bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan lingkungan tersebut.

Diam-diam seseorang mencoba menyembunyikan dirinya yang lain, didalam ruang kecil itu, aku melihatnya. Dari kejauhan, aku menebak apa yang sekiranya sedang dilakukan. Seperti kebanyakan film horor, sekilas mirip sehingga mudah kutebak. Dia tersenyum kecil, melihatkan sesuatu yang sulit dipahami orang kebanyakan. Monster kecil itu seketika muncul dengan wajah lugunya, mengarahkanku pada dunia lain yang sengaja Ia ciptakan ditempat yang asing. Seolah memberi tahu dan menunjukkan bahwa, ada sesuatu yang lain, selain dari apa yang sudah orang aturkan dalam norma kehidupan bersosial.

Bukankah seharusnya semua seperti itu? Aku setuju bahwa kita seharusnya mengikuti apa yang sudah menjadi ketentuan. Aku juga setuju bahwa selama kita hidup berdampingan dengan orang lain maka kita juga harus terkait dengan semua keterkaitan yang terjadi dan ada didalamnya. Tapi bukan berarti kita mengunci diri kan? Kebebasan juga layak untuk semua orang. Untuk itu sebaiknya kita mulai mencari tempat yang tepat, dimana pikiran kita bisa bebas terbang, dimana mata bisa mudah terpejam dan otak mengalir dengan tenang. Sehingga kita bisa bercengkrama dengan diri kita yang lain.

Apa yang salah dengan menjadi gila beberapa saat? selama keseimbangan bisa tetap kita kontrol. Aku menulis ini saat tidak mampu mencari kata yang pas untuk menggambarkannya. Maka kubiarkan tangan bekerja dengan sendirinya. Ada banyak hal yang tidak bisa Aku mengerti dan bahkan jika pun mengerti masih belum tahu dapat kugunakan untuk apa.

Saat ini tepat pukul 02:21 dini hari, setelah aku pulang dari obrolan bertemu teman lama. Kira-kira sudah 1,5 tahun aku tidak bertemu mereka. Kudapati kabar yang berbagai macam, beberapa temanku merencanakan pernikahan, beberapa lainnya menemukan apa yang menjadi bagian dirinya. Tidak jarang masih ada yang merasa sulit untuk bisa menemukan apa yang sekarang dikenal dengan sebutan passion dan tentu tidak lupa bahwa ada yang tidak berubah juga, termasuk salah satunya adalah perasaanku.

Di usia ku sekarang ini memang sering dikabarkan akan ada sebuah persimpangan jalan yang baru, persimpangan antara masa remaja dan dunia orang dewasa. Kira-kira kebanyakan seperti itu petuah orang tua, yang bagi kita kata-kata mereka selalu telihat menyebalkan dan membosankan. Aku menulis ini dengan setengah ngantuk, padahal sudah dua gelas kopi susu kuminum. Dari kopi susu mahal yang kubeli seharga Rp40.000,- sampai kopi susu seharga Rp3.500,- tapi sekali lagi mata ini masih juga terasa berat. Entah karena angin diluar sedang tidak baik, atau mungkin pikiranku saja yang sedang tidak karuan.

Kuputuskan menghabiskan malam ini dengan menulis, agar kudapati diri ini tetap terjaga, karena kebetulan aku juga sedang bekerja. Shift malam tidak pernah mudah untukku, tapi sepertinya sudah terkandung nasib. Aku selalu mendapatkan pekerjaan yang jam waktunya berbeda dari kebanyakan orang diluar sana. Gambaran besar yang kutulis sekarang mungkin saja bisa jadi topik bagus untuk tulisanku selanjutnya, bisa saja judul yang akan aku tulis berikutnya adalah “Siapkah kamu menikah bila sesudahnya kamu terpaksa bercerai” atau “Cara pandang orang lain mempengaruhi kebebasan seseorang” atau mungkin juga “Sebagian orang menganggap passion itu penting, sebagian tidak” dan mungkin saja “Sebagian orang menganggap mengatur keuangan itu perlu, sebagian yang lain merasa dengan memiliki harapan baik saja semua sudah cukup”.

Jelas aku tidak ingin tersadar kali ini, kubiarkan diriku tenggelam kedalamnya. Apa kamu masih tidak mengerti? Kenyataan bahwa saat ini aku menulis dengan setengah ngawur karena ngantuk. Semua orang sering berkata memahamiku itu cukup sulit. Tidak sadar, memahami mereka pun cukup sulit bagiku.

Pulang ku kali ini ke mereka, kuharap bukan yang terakhir. Menemukan mereka, menemukan diriku juga. Terkadang perkataan orang lain ada benarnya, seperti asumsi bahwa perantauan adalah tempat terbaik untuk seseorang berubah.

Saat ini aku mulai kehilangan kendali, kelelahan tidak dapat lagi kutahan. Baiklah subuh ini Aku menyerah. Semoga esok datang lebih sendu, karena cerah terkadang justru menakutkan. Aku ucapkan semoga malammu menyenangkan.

Mimpilah sebelum bangun, karena mimpi itu gratis, bayarlah saat hendak ingin mewujudkannya.

Add a comment

Related posts:

7 Ways To Stop Your Brain From Aging Prematurely

Our brain is negatively affected by chronic inflammation which is the metabolic imbalance caused by stress, poor eating habits, lack of exercise, or metabolic diseases. The bad news is that as we age…

Having a bad day? Try one of these 15 things

As a startup founder, some days just are hard mentally and the feeling of spiral down and bouncing back into a positive state of mind requires some work. Over the last few months, I have come up 15…

Your Company Should Be Writing Instead of Meeting and Here Are Four Reasons Why

I want to talk about four ways that replacing meetings with long-form writing can help give your company a significant boost, but first I want to ramble a bit.. I spend a lot of time on Twitter, for…